Perayaan Idul Adha 1433 H

Pagi itu masih hangat. Mentari mulai merangkak naik saat puluhan warga berbondong-bondong menuju sebuah masjid di ujung komplek. Gelak tawa dan canda anak-anak turut mewarnai suasana pagi itu. Meriah.

Maklum saja, hari itu Jumat (26/10/2012), adalah perayaan Idul Adha perdana di masjid Al Muttaqin, masjid megah yang baru berdiri beberapa bulan yang lalu. Setelah sebelumnya digelar shalat ied dengan imam dan khotib Ustadz Qomari dari Al Azhar, warga bersiap memeriahkan acara penyembelihan hewan kurban, momen yang memang sudah ditunggu-tunggu warga muslim Grand Tembalang Regency.

Ada lima belas ekor kambing dan seekor sapi yang berdiri di atas sebuah lahan kosong di samping masjid. Seolah tak peduli hiruk pikuknya suasana, mereka terlihat sabar menunggu sentuhan "hangat" tangan-tangan cekatan para penjagal. Kumandang takbir terdengar mengiringi, saat satu persatu hewan qurban direbahkan dengan penuh rasa hormat.


Dengan tujuh orang tim jagal yang dibantu dengan belasan warga, proses penyembelihan hingga pendistribusian berjalan lancar sesuai jadwal. Tak hanya bapak-bapak, ibu-ibu pun tak mau ketinggalan. Mereka terlihat guyub menimbang dan memasukkan daging ke dalam kantong. Sebagian lagi bersiap mengolah daging untuk makan siang. Benar-benar guyub dan gayeng.

Meski berangkat dari latar belakang yang berbeda, tak ada canggung dan sungkan di antara warga. Dari mulai pns, karyawan swasta,  polisi, pengusaha, pejabat BUMN, dosen, hingga bankir pun berbaur menjadi satu. Guyonan dan gasak-gasakan saling bersahutan. Hingga terdengar celetukan dari salah seorang warga, "Tuh lihat, di antara kerumunan ada kerukunan". Atau celetukan dari warga yang lain, "Kalau nggak gini, kapan lagi bisa gasak-gasakan"

Dari sini dapat disimpulkan, justru momen kebersamaan seperti inilah yang bisa membuat keakraban warga semakin erat. Tak ada lagi sumbatan-sumbatan komunikasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman.

Berkat peran serta semua pihak, seluruh rangkaian acara dari mulai pemotongan sampai pendistribusian daging kurban, dapat terselesaikan hingga waktu ashar. Menurut Pak Ramadhan (ketua panitia), selain dibagikan ke warga sekitar, daging qurban juga dibagikan ke lingkungan di sekitar perumahan, termasuk 50 bungkus ke salah satu Panti Asuhan yang terletak tak jauh dari perumahan.

Banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari acara tersebut. Dari mulai kepedulian, kebersamaan, sampai keakraban yang turut andil menjaga keharmonisan keluarga besar warga Grand Tembalang Regency. Semoga Idul Adha tahun depan tambah sukses dan semakin meriah. Amin.